Saturday, August 30, 2025

Affan

Affan Kurniawan hanya seorang driver ojek online (ojol).

Apakah saya pernah naik ojeknya? Mungkin pernah, mungkin tidak. Saya lupa. Tetapi sepanjang pengalaman saya naik ojol dari kantor ke stasiun KRL, sebagian besar driver ojol adalah orang baik. Saya yakin Affan salah satunya. Mereka tidak hanya baik, tetapi juga pekerja keras.

Suatu kali saya order ojol, yang datang adalah driver cewek (emak-emak sih, berumur sekitar 40-an). “Bisa nih, Ibu bonceng saya?” tanya saya. Ia jawab dengan tertawa, “Bisa Pak!”

Lalu diboncenglah saya oleh driver cewek tersebut. Ia menyetir di jalanan yang macet, menerobos sela-sela mobil, bis, dan kendaraan lain. Saya sampai di stasiun KRL dengan selamat.

Di hari yang lain saya diantar oleh seorang bapak berumur 50-an. Sepeda motornya butut, bunyinya ejreg-ejreg-ejreg. Kalau macet, mesinnya mati. Lalu saya harus turun dari motornya karena ia harus men-start mesin pakai tendangan kaki, bukan by tombol start sekali pencet.

Sering juga saya dapat ojol dengan driver muda, naik motor listrik, mulus, larinya kenceng. Rupanya ia adalah seorang karyawan. Setelah pulang kantor, ia narik ojol. “Untuk nambah-nambah kebutuhan rumah,” katanya.

Begitulah perjuangan para driver ojol. Seratus duaratus ribu rupiah untuk menukar keringat sehari. Mereka harus keluar rumah mengais rejeki untuk dibawa pulang. Tidak mungkin mereka tidak narik, karena penghasilan mereka sehari sangat berarti.

Sementara di gedung DPR, para pengemis suara rakyat itu menikmati ruang AC yang sejuk lalu menerima gaji dan tunjangan ratusan juta rupiah, lalu tertawa dan berjoget. Gayanya sungguh menyinggung perasaan di tengah kesulitan hidup masyarakat.

Kamis malam yang lalu Affan tewas, dilindas mobil barracuda Brimob. Barracuda adalah mobil lapis baja. Saya tanya ChatGPT bobotnya sekitar 11 - 12 ton. Bisakah kita bayangkan tubuh Affan yang remuk? Ia masih 21 tahun, tumpuan keluarga.

“Anak saya sudah nggak ada, Paaakkk…” tangis ibunya begitu pilu di depan jasad Affan yang terbungkus kain. Mata saya basah melihat Ibu itu meratapi anaknya yang mati tragis. Tangis Ibu itu adalah tangis driver ojol, tangis rakyat kecil.

Jangan sepelekan driver ojol. Mereka memiliki solidaritas yang sangat tinggi. Pemakaman Affan menjadi lautan hijau dari driver ojol, siapapun dia, kenal atau tidak kenal dengan Affan.

Mereka sedih campur marah. Lalu bergerak.

Tidak heran jika orang-orang sederhana itu, berani mengepung markas Brimob.

Selamat jalan Affan.

***

Serpong, 29 Agustus 2025

Titus J.


Saturday, August 23, 2025

Noel

Baru dua bulan?

Ya, baru dua bulan setelah dilantik sebagai Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel), sudah menerima tiga milyar.

Itu dijelaskan oleh KPK setelah heboh OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang mencokok Noel hari Rabu malam yang lalu. Cara menelusuri jejak korupsi memang dari ‘money flow’ nya. Uang panas tiga milyar itu terjadi di Desember 2024.

Kamu kok berani sih, Noel? Baru dua bulan jadi Wamen.

Atau kamu sedang balas dendam kepada kemiskinanmu sepuluh tahun yang lalu?

Dulu kamu hidup sederhana sebagai driver ojek online (ojol), bahkan surat nikahmu kamu pakai sebagai jaminan untuk diterima sebagai driver ojol. Lalu kamu berjuang menghidupi keluarga, narik ojol dari pagi sampai malam. Aku paham hujan dan panas terik yang dialami oleh driver ojol, menembus macetnya jalan, menghirup asap knalpot, demi agar pulangmu membawa uang untuk keluarga. Aku paham itu karena aku juga selalu naik ojol dari kantorku ke stasiun kereta (KRL). Aku dengar cerita-cerita mereka sepanjang perjalanan.

Dan kantor KPK kemarin begitu megah bagai showroom mobil dan motor. Kabarnya, ada motor Ducati yang disita dari kamu. Aku tanya ChatGPT harga Ducati Multistrada dan Ducati Streetfighter, kalau ditotal bisa 1,5 milyar.

Ah, kamu kepengin naik Ducati, ya? Pasti enak sekali, keren, gagah, dibandingkan motor bututmu untuk narik ojol. Kemaruk banget kamu, seperti sudah bosan miskin.

Kemarin ketika KPK menjejerkan kamu dengan 10 orang lain pakai rompi oranye dan tangan diborgol, terdengar teriakan-teriakan ejekan. Wajar sekali, mereka adalah masyarakat yang sudah “empet” alias muak dengan korupsi, terlebih mengingat yang pernah kamu katakan, “Berani nggak kita menandatangani pakta integritas, kalau korupsi siap dihukum mati?”

Nah, sekarang berani nggak kamu menatap mata orang-orang yang sedang menagih tantanganmu? Belum-belum kamu sudah minta amnesti ke Presiden.

Sebenarnya namamu sangat bagus, Noel. Immanuel artinya ‘Allah beserta kita’. Ebenezer artinya ‘Sampai disini Allah menolong kita’.

Apakah kamu lupa Allah sudah menolongmu sampai hari ini, dan mengangkatmu dari bawah?

Noel, Noel, bukannya jadi nomor satu untuk bersyukur, kamu malah jadi nomor satu dari anggota kabinet yang kena OTT.

***

Serpong, 23 Agustus 2025

Titus J.


Gen Z Nepal

Tidak terduga tiba-tiba Nepal chaos . Negara yang alamnya eksotik dan menjadi tujuan para penakluk Mount Everest ini ternyata menyimpan bara...